Rabu, 02 April 2008

Mengenali Minyak Goreng Sehat




Mengenali Minyak Goreng Sehat

Setiap produsen minyak goreng, pasti mengklaim produknyalah yang paling baik, dan menyehatkan. Misalnya, karena mengandung omega 3 dan omega 9, melalui dua kali proses penyaringan, mengandung berbagai vitamin, dan sebagainya. Kondisi ini pastilah membuat konsumen bingung. Manakah yang sebaiknya dipilih?

Nah, agar tidak bingung, serba-serbi minyak goreng berikut ini bisa dijadikan pertimbangan bijaksana sebelum Anda memutuskan untuk membeli minyak goreng.

Fungsi Minyak Goreng

Sebenarnya, dari segi gizi, antara minyak goreng yang satu dengan yang lainnya tidak memiliki perbedaan yang menyolok. Minyak goreng yang beredar di pasaran umumnya bersumber nabati, seperti dari bunga matahari, kacang kedelai, kacang tanah, kelapa atau kelapa sawit. Meskipun berbeda bahan dasar, namun hampir semua minyak goreng memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai pengantar panas untuk mematangkan makanan.

Omega 3 & Omega 9

Patut diketahui bahwa secara alami minyak goreng tidak ada yang mengandung omega 3, karena omega 3 berasal dari sumber hewani. Jika senyawa ini ditambahkan pada proses pembuatan minyak goreng, hampir dipastikan tak ada manfaatnya sama sekali bagi tubuh. Mengapa? Karena jumlah minyak goreng yang kita konsumsi setiap hari sangatlah sedikit jumlahnya.

Sedangkan omega 9 atau asam oleat adalah bagian dari minyak yang berbentuk cair yang disebut olein. Jadi, kalau dikatakan minyak goreng mengandung omega 9, memang benar. Bahkan istilah sebetulnya bukan mengandung, karena olein adalah omega 9.

Penyaringan Dua Kali

Selama ini, minyak goreng yang paling sering kita digunakan adalah yang berbahan dasar kelapa sawit. Pada proses pembuatan minyak goreng dari kelapa sawit terdapat dua fase yang berbeda, yaitu fase padat dan fase cair. Jenis yang padat disebut stearin dengan nama asam lemak yaitu stearat. Sementara, bagian dari minyak yang berbentuk cair disebut olein dan nama asam lemak yaitu asam oleat atau omega 9.

Proses penyaringan dua kali adalah sebutan untuk menjelaskan pemisahan minyak fase padat dari fase cair tadi. Jadi agar stearinnya tidak terbawa, dilakukanlah double fractination atau penyaringan dua kali. Jika hanya dilakukan satu kali penyaringan, terkadang minyak tersebut masih bisa membeku (biasanya disebut dengan minyak goreng 'tidur'). Sedangkan dengan dua kali penyaringan, minyak goreng 'tidur' tidak akan terjadi, meski disimpan di lemari es sekalipun. Minyak goreng yang membeku atau tidur tidaklah berbahaya dan sama sekali tidak berpengaruh pada kesehatan. Justru minyak goreng yang mengalami dua kali penyaringan akan lebih mahal harganya karena biaya produksinya menjadi berlipat.

Minyak Goreng Berkolesterol & Non Kolesterol

Minyak goreng berbahan dasar tanaman seperti sawit, kelapa, kacang tanah, kacang kedelai, atau biji bunga matahari pasti tidak mengandung kolesterol. Tapi jika minyak gorengnya dibuat dari bahan hewani, seperti lemak kambing atau lemak sapi yang dikenal dengan sebutan minyak samin barulah mengandung kolesterol.

Mengandung Vitamin

Jika ada produsen minyak goreng mengaku produknya mengandung vitamin, hal itu memang benar, yaitu vitamin A, D, dan E. Namun, yang patut dimengerti adalah karena fungsi minyak goreng adalah sebagai penghantar panas, maka vitamin-vitamin yang ada pada minyak itu akan hilang/rusak dalam proses penggorengan. Kalau pun vitamin tersebut ditambahkan pada saat produksi, tetap saja percuma. Sebab saat dipakai untuk menggoreng vitamin-vitamin tersebut tetap akan hilang/rusak juga.

0 komentar:

Posting Komentar